Selasa, 27/03/2018 ba’da isya’ PPK glagah melakukan sosialisasi ke salah satu pesantren di desa jatirenggo yang letaknya beberapa kilo meter dari kecamatan, alasan Rama salah satu anggota PPK devisi sdm dan parmas hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengajak masyarakat sekitar kecamatan glagah turut serta mensukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018.
“Saya rasa pesantren adalah salah satu central tempat masyarakat berkumpul dalam melakukan kegiatan keagamaan, jadi saya memilih pesantren sebagai sasaran sosialisasi yang berbasis komunitas, dimana jamaah pesantren tersebut juga banyak dihadiri tokoh masyarakat yg berpengaruh d wilayah sekitarnya, semoga dengan upaya yg kami lakukan bisa membuat masyarakat menjadi sadar pemilu.” ujar Rama.
Bukan rahasia dan sudah menjadi kebiasaan bahwa maraknya politik uang di tengah masyarakat sudah merasuk kebenak masyarakat, hal tersebut membuat masyarakat menjadi sudah terbiasa dan mereka kurang antusias dengan pemilu jika tidak ada yg memberi uang.
” nek ono duwite yo tak coblos nek ora yo gak” ucap rama menadakan apa yg terjadi di tengah masyarakat.
Entah karena tidak kenal yang di coblos atau kurang percayanya masyarakat pada pemimpin juga membuat masyarakat kurang antusias dalam pemilu. Hal tersebut yang menjadi perhatian PPK untuk meluruskan agar masyarakat menjadi sadar pemilu, dan merasa punya andil dalam menentukan hak pilihnya.
Dalam sosialisasinya rama juga mengajak masyarakat untuk mencoblos dan menghindari golput meskipun tidak ada yg mengasih uang, dia menghimbau pada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dalam menentukan pilihanya sendiri untuk mengajak keluarga dan sanak famili berduyun ke TPS untuk menyoblos nantinya, dia juga menjelaskan dan menyarankan agar masyarakat mengecek namanya apakah benar- benar sudah ada di DPS (daftar pemilih sementara) yg nantinya akan menjadi DPT (daftar pemilih tetap) apabila belum ada, hendaknya melaporkan dan melakukan tanggapan perbaikan kepada PPS ( panitia pemungutan suara) setempat agar segera di tindak lanjuti.
Salah satu ustadz pesantren kebon dalem yang ikut serta dalam kegiatan sosialisasi, sebut saja yai Asikin juga turut serta berceramah tentang pemilu, beliau menambahkan bahwa memilih pimpinan merupakan ibadah dan salah satu bentuk ikhtiyar, beliau juga memberi pesan agar supaya jika menyoblos untuk supaya berdo’a dalam hati untuk meminta pada TUHAN agar diberi pimpinan yang amanah jujur dan adil .
“Sinten mawon yg jadi pimpinan jawa timur itulah yg sudah d kehendaki Alloh kita ikhtiyari dan meminta sama Alloh agar jawa timur dipimpin orang yg jujur dan saya pesankan kepada segenap jamaah majlis ta’lim alhambali jangan karena kita beda pilihan kita menjadi gak wawo tonggo gak wawo dulur dan siwak siwakan antar masyarakat, ikhlaskan saja siapapun yg jadi pimpinan nantinya karena itu sudah takdir yg terbaik.” kata yai Asikin salah satu ustadz yg biasa mengisi acara d majlis ta’lim pesantren tersebut./ppk